Jumat, 12 Maret 2010

PENGALAMAN SEKSUALITAS
PADA WANITA HAMIL
(STUDI FENOMENOLOGI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BALUNG KABUPATEN JEMBER JAWA TIMUR)


Proposal Penelitian

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan



OLEH
EDY RUDIANTO (09 1101 2022)
Diserahkan tanggal 1 Maret 2010


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2010




BAB I
PENDAHULUAN


Latar Belakang
Seks adalah hal yang naluriah, alami, biologis, instingtif, dan berhubungan dengan keinginan dan kebutuhan dasar manusia. Sama seperti makan, seks masuk dalam wilayah kebutuhan-kebutuhan dasar yang (biasanya) harus terpenuhi, terkecuali bagi beberapa orang. Kebutuhan seksual menjadi salah satu kebutuhan dasar manusia, sama dengan kebutuhan untuk bertahan hidup. Bahkan seorang Freud mengatakan bahwa hasrat seksual (libido) adalah sebuah hasrat untuk (bertahan) hidup (Anonymous, 2007, ¶ 5, http://fertobhades.wordpress.com, diperoleh 24 Februari 2010). Berhubungan seks bagi pasangan suami isteri yang sah merupakan salah satu bentuk pernyataan kasih sayang, kebersamaan dan kedekatan perasaan dalam hubungan suami isteri. Namun, ketika sang isteri hamil, banyak kebingungan dan keragu-raguan bahkan ketakutan yang dialami oleh pasangan suami isteri dalam melakukan hubungan seks (Anonymous, 2007, ¶ 1, http://bidanku.com, diperoleh 24 Februari 2010).

Berdasarkan suatu penelitian oleh Susan Hetherington, seorang bidan psikiatris dan profesor bersertifikat pada departement of Psychiatricand Community Nursing, University of Maryland School of Nursing, Baltimore tahun 2001 terhadap pasangan-pasangan. Saat trimester ketiga sebanyak 75% wanita melaporkan hilangnya gairah seksual mereka pada masa-masa akhir kehamilan (Andy V.G (2008, dalam Pratiwi, 2009, ¶ 8, http://dahsyaat.com, diperoleh 24 Februari 2010)). Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ginanjar Dini Pratiwi tahun 2009, diperoleh hasil dari 6 orang yang memeriksakan kehamilannya selama tanggal 22-23 Januari 2009, terdapat 4 ibu hamil yang cemas dalam melakukan hubungan seksual. Sejumlah 2 orang Ibu hamil tidak pernah berhubungan seksual selama hamil dan 2 orang yang lainnya mengalami penurunan frekuensi berhubungan seksual selama hamil (Pratiwi, 2009, ¶ 8, http://dahsyaat.com, diperoleh 24 Februari 2010).

Pada wanita hamil terdapat perubahan-perubahan terhadap organ-organ reproduksinya seperti perubahan pada uterusnya, Payudara dan organ-organ lain yang menyebabkan ketidaknyamanan terhadap perubahan yang terjadi (Zunifah, 2008 , ¶ 3, http://harnawatiaj.wordpress.com, diperoleh 24 Februari 2010). Selama tiga bulan pertama kehamilan, terdapat variasi keluhan dan perilaku seksual di kalangan wanita hamil. Wanita yang mengalami keluhan mual dan muntah hebat, merasakan dorongan seksualnya menurun, yang mengakibatkan berkurangnya frekuensi semua aktivitas seksual. Keadaan ini mudah dipahami karena mual dan muntah yang terjadi selama hamil muda cukup menimbulkan gangguan bagi kesehatan tubuh secara umum.Tetapi sebagian wanita, yang tidak diganggu oleh muntah atau keluhan-keluhan lain, justru mengalami peningkatan dorongan seksual. Dengan demikian frekuensi hubungan seksualnya semakin sering. Tentu saja kalau pasangannya bersedia untuk itu. Tetapi kalau pasangannya merasa tidak bergairah karena tidak tertarik kepada istrinya yang mengalami perubahan fisik, tentu frekuensj hubungan seksual menjadi semakin jarang. Selama tiga bulan kedua kehamilan, 80% wanita hamil merasakan peningkatan dorongan seksual dan reaksi seksualnya yang terekspresi dengan semakin seringnya melakukan hubungan seksual. Sebaliknya, selama tiga bulan terakhir masa kehamilan, kelelahan terasa meningkat, sehingga dorongan seksual dan reaksi seksual menurun. Akibatnya frekuensi hubungan seksual menjadi sangat berkurang (Wimpie Pangkahila, 2007, ¶ 4, http://bibilung.wordpress.com, diperoleh 26 Februari 2010).

Hubungan Seks ataupun orgasme tidak berbahaya untuk bayi karena adanya lendir dari cervik (mulut rahim) dari ibu yang membantu melawan terhadap kuman / infeksi yang akan masuk ke dalam pintu rahim, dan secara alamiah Tuhan menciptakan suatu perlindungan yang aman pada bayi dalam kandungan, sehingga bayi terlindung. Bayi dalam kandungan berada dalam kantung rahim dan cairan ketuban serta otot rahim dan perut yang kuat yang melindungi bayi selama dalam proses kehamilan (Suririnah, 2004, ¶ 1, http://www.infoibu.com, diperoleh 24 Februari 2010). Mitos mengatakan bahwa selama wanita hamil, hubungan seksual tidak boleh dilakukan agar tidak mengganggu perkembangan bayi. Sebaliknya ada anggapan lain yang menyatakan bahwa hubungan seksual tidak menimbulkan akibat apa pun terhadap kehamilan, sehingga boleh saja dilakukan seperti sebelumnya. Anggapan ini juga tidak selalu benar, tergantung kondisi kehamilannya (Wimpie Pangkahila, 1999, ¶ 3, http://www.balita-anda.com). Setiap wanita hamil memiliki pengalaman yang berbeda – beda dalam kehidupan seksualnya selama kehamilan. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik mengeksplorasi tentang Pengalaman Seksualitas pada Wanita Hamil.

Rumusan Masalah
1. Pernyataan Masalah
Kebutuhan seksual menjadi salah satu kebutuhan dasar manusia. Pada trimester I kehamilan, ibu akan mengalami penurunan libido sebaliknya pada trimester II ibu akan mengalami peningkatan libido dan akan turun kembali pada trimeseter III. Pada umumnya kehamilan diduga merupakan salah satu faktor yang menghambat pasangan melakukan hubungan seksual. Setiap wanita hamil akan memiliki pengalaman yang berbeda – beda dalam melakukan aktifitas seksualnya.

2. Pertanyaan masalah
Bagaimana pola hubungan seksual pada wanita hamil?
Bagaimana frekuensi hubungan seksual pada wanita hamil?
Apakah dampak psikologi yang dialami wanita hamil?
Bagaimana gangguan seksual yang dialami selama masa kehamilan?
Bagaimana mekanisme koping wanita hamil?
Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi Pengalaman Seksualitas pada Wanita yang sedang hamil di wilayah kerja Puskesmas Balung Kabupaten Jember.


2. Tujuan Khusus
Mengidentifikasi pola hubungan seksual pada wanita hamil?
Mengidentifikasi frekuensi hubungan seksual pada wanita hamil?
Mengidentifikasi dampak psikologi yang dialami wanita hamil?
Mengidentifikasi gangguan seksual yang dialami selama masa kehamilan?
Mengidentifikasi mekanisme koping wanita hamil?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar